Pokok-Pokok Hukum Pidana

Pokok-Pokok Hukum Pidana
paly

Buku Pokok-Pokok Hukum Pidana, ditulis oleh Susan Fitriasari dan Heryanto M Pd, membahas tentang pengert

  • Uploaded on | 1 Views
  • aisa aisa

About Pokok-Pokok Hukum Pidana

PowerPoint presentation about 'Pokok-Pokok Hukum Pidana'. This presentation describes the topic on Buku Pokok-Pokok Hukum Pidana, ditulis oleh Susan Fitriasari dan Heryanto M Pd, membahas tentang pengert. The key topics included in this slideshow are . Download this presentation absolutely free.

Presentation Transcript


Slide1POKOK-POKOK HUKUM PIDANAoleh : Susan Fitriasari Heryanto,M.Pd

Slide2PENGERTIAN HUKUM PIDANA Hukum  pidana  adalah  hukum  yang  mengatur tentang  kejahatan  dan  pelanggaran  terhadap kepentingan  umum  dan  perbuatan  tersebut diancam  dengan  pidana  yang  merupakan suatu  penderitaan.  (menurut   Sudarsono).  Kejahatan  adalah  perbuatan  pidana  yang berat.Ancaman  hukumannya  dapat  berupa hukuman  denda,  hukuman  penjara  dan hukuman  mati,  dan  kadang  kala  masih ditambah  dengan  hukuman  penyitaan  barang- barang  tertentu,  pencabutan  hak  tertentu serta  pengumuman  keputusan  hakim.

Slide3Pelanggaran  adalah  perbuatan  pidana  yang ringan,  ancaman  hukumannya  berupa  denda  atau kurungan.  Keistimewaan  hukum  pidana  terletak  pada  daya paksaan  yang  berupa  ancaman  pidana  sehingga hukum  ini  ditaati  oleh  setiap  individu  sebagai subjek  hukum.  Dengan  demikian,Hukum  Pidana  adalah  hukum yang  mengatur  tentang  kejahatan  dan pelanggaran  terhadap  kepentingan  umum. Perbuatan  tersebut  (pelanggaran  dan  kejahatan) diancam  dengan  pidana  yang  merupakan  suatu penderitaan  atau  siksaan  bagi  yang  bersangkutan.

Slide4TUJUAN HUKUM PIDANA    Tujuan  utama  daripada  hukum  pidana  adalah untuk  melindungi  masyarakat.     Fungsi  Preventif  :  Untuk  menakut-nakuti  setiap orang  agar   mereka  tidak  melakukan  perbuatan pidana     Fungsi  Represif  :  untuk  mendidik  orang  yang telah  melakukan  perbuatan  yang  tergolong perbuatan  pidana  agar  mereka  menjadi  orang yang  baik  dan  dapat  diterima  kembali  dalam masyarakat.

Slide5Sistematika Hukum Pidana Buku  I  : Mengatur  tentang  ketentuan  umum  terdiri  dari   9 bab,  dan  103  pasal  Buku  II  :   Mengatur  tentang  Kejahatan  terdiri  31  bab,dan 103  pasal  Buku  III  :      Mengatur  tentang  Pelanggaran  terdiri  dari  10 bab,82  pasal

Slide6Perbuatan-Perbuatan Kejahatan Kejahatan terhadap keselamatan negara,kepentingan negara,pemberontakan,penghianatan  Mengacaukan sidang parlemen,merintangi pemilihan umum  Mengganggu rapat-rapat umum,perampokkan-perampokkan  Kejahatan terhadap kesusilaan:pencabulan,perjudian,penganiyaan hewan  Kejahatan terhadap kemerdekaan orang,penculikan  Kejahatan terhadap jiwa orang :pembunuhan  Penganiyaan  Pencurian  Pemerasan dan ancaman  Penggelapan  Penipuan  Penghinaan  Kejahatan jabatan

Slide7Pelanggaran-Pelanggaran Pelanggaran terhadap umum:kenakalaan terhadap manusia,hewan atau barang yang membahayakan keselamatan umum.Misalnya penjualan makanan dan minuman yang sudah rusak,berburu tanpa ijin.  Pelanggaran terhadap ketertiban umum:mengganggu tetangga,pengemisan  Pelanggaran terhadap kekuasaan umum:merobek/merusak pengumuman dari yang berwajib  Pelanggaran terhadap kesusilaan: menjual gambaratau film yangg tidak senonoh  Pelanggaran terhadap keamanan negara:memasuki tempat angkatan perang

Slide8Peristiwa Pidana Peristiwa pidana/tindak pidana (delict) : suatu perbuatan atau rangkaian perbuatan  yang dapat dikenakan hukuman pidana.  Peristiwa pidana : suatu kejadian yang dilarang oleh Undang- Undang-Undang sehingga siapa yang menimbulkan peristiwa itu dapat dikenai sanksi pidana (hukuman).  Unsur-unsur peristiwa pidana  : 1. Obyektif  : Suatu tindakan (perbuatan)yang bertentangan dengan hukum dan mengidahkan akibat yang oleh hukum dilarang dengan ancaman hukum.(obyektif disini adalah tindakannya) 2. Subyektif  : Perbuatan seseorang yang berakibat tidak dikehendaki oleh Undang-Undang.(Sifat unsur tersebut lebih mengutamakan adanya pelaku,baik oleh satu orang atau lebih )

Slide9SYARAT-SYARAT APABILADIKATAKAN HUKUM PIDANA  Harus ada perbuatan,baik dilakukan oleh satu orang atau lebih  Perbuatan harus sesuai sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang.  Harus ada kesalahan disertai dengan bukti-bukti tertentu sehingga perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan.  Harus ada anacaman hukumannya.

Slide10DELIK-DELIK KHUSUSBIJONDERE DELICTEN Ancaman hukuman pidana ditujukan terhadap : 1. Jiwa seseorang :pembunuhan yang direncanakan 2. Tubuh :penganiyaan,perkelahian sehingga menimbulkan cacat tubuh 3. Kemerdekaan pribadi :perdagangan anak,merampas orang,mengancam dengan kejahatan 4. Kehormatan : Penghinaan,fitnah,penghinaan orang yang telah meninggal 5. Benda :Pencurian,penggelapan,penipuan, membuka rahasia, 6. Tingkah laku terhadap susunan keturunan dan perkawinan : penggelapan keturunan,perzinahan 7. Tingkah laku terhadap kesusilaan : Perkosaan,perbuatan yang melanggar kesusilaan dengan anak-anak dibawah umur

Slide11PEMBAGIAN HUKUM PIDANAHukum pidana dibedakan menjadi : A. Hukum Pidana Obyektif  (Ius Poenale) :Keseluruhan peraturan yang memuat tentang keharusan atau larangan dengan disertai ancaman hukuman bagi yang melanggarnya. 1 . Hukum Pidana Material  : Peraturan yang memuat rumusan tentang : Perbuatan apa yang dapat dihukum,siapa yang dapat dihukum,hukuman apa yang dapat diterapkan        - Hukum pidana material umum : Hukum pidana berlaku secara umum/semua orang - Hukum pidana material khusus : berlaku bagi orang-orang tertentu,misalnya anggota TNI        2.  Hukum Pidana Formal  : mengatur anatara lain bagaimana menerapkan sanksi terhadap seseorang yang melanggar hukum pidana material.

Slide12B. Hukum Pidana Subyektif (Ius Puniendi) : hak negara untuk menghukum seseorang berdasarkan hukum obyektif. Hak-hak tersebut,misalnya : - Hak negara untuk memberikan ancaman hukuman - Hak jaksa untuk menuntut pelaku tindak pidana - Hak hakim untuk memutuskan suatu perkara

Slide13MACAM-MACAMPERBUATAN PIDANA       Perbuatan Pidana adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menimbulkan peristiwa pidana atau perbuatan yang melanggar hukum pidana, dan diancam dengan hukuman. Perbuatan pidana tersebut adalah : 1. Perbuatan pidana formal :Pencuriaan yaitu mengambil barang milik orang lain dengan maksud memiliki barang itu dengan melawan hukum.Dikatakan delik/perbuatan pidana apabila perbuatan mengambil barang tersebut sudah selesai dilakukan dan dengan maksud hendak dimiliki. 2. Delik Material : Pembunuhan,yang dimaksud dengan deliknya dalam pembunuhan adalah matinya seseorang yang merupakan akibat dari perbuatan seseorang 3. Delik Dolus : Perbuatan pidana dilakukan dengan sengaja.Misalnya pembunuhan berencana 4. Delik Culpa : perbuatan tidak disengaja karena kealpaannya mengakibatkan matinya seseorang. 5. Delik aduan : Suatu perbuatan pidana  yang merupakan pengaduan dari orang lain.Misalnya Penghinaan 6. Delik politik : Perbuatan pidana yang diajukan kepada keamanan negara

Slide14KEKUASAAN BERLAKUNYA KUHP Segi Negatif (pasal 1 ayat (1) :  Semua perbuatan tidak dapat dihukum selain atas kekuatan aturan pidana dalam Undang- Undang yang diadakan sebelum perbuatan itu terjadi.  Segi Positif :  kekuasaan berlakunya KUHP yang dikaitkan dengan tempat terjadinya perbuatan pidana.

Slide15ASAS-ASAS YANG TERKANDUNGDALAM KUHP  Asas Legalitas  : Tidak ada perbuatan yang dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang- undangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan.  Asas Teritorialitas : Suatu asas yang memberlakukan KUHP bagi semua ortang yang melakukan perbuatan pidana di dalam lingkungan wilayah Indonesia.  Asas Nasional Aktif  : Asas yang memberlakukan KUHP terhadap orang-orang Indonesia yang melakukan perbuatan pidana di luar wilayah Republik Indonesia.  Asas Nasional Pasif  : Asas yang memberlakukan KUHP terhadap siapapun juga baik WNI maupun WNA yang melakukan perbuatan pidana di luar wilayah Indonesia.  Asas Universal  : Asas yang memberlakukan KUHP terhadap perbuatan pidana yang terjadi di luar wilayah Indonesia yang bertujuan untuk merugikan kepentingan Internasional.

Slide16JENIS-JENIS HUKUMAN Hukuman pokok (pasal 10 KUHP)  :Hukuman yang dijatuhkan kepada terhukum secara mandiri.Hukuman pokok tersebut,anatara lain : 1. Hukuman mati 2. Hukuman penjara     3. Hukuman Kurungan     4. Hukuman denda  Hukuman Tambahan  : Hukuman yang berupa tambahan dari pada hukuman pokok,dengan demikian hukuman tambahan tidak bisa diberikan sebelum adanya hukuman pokok.Hukuman tambahan antara lain : 1.Pencabutan hak-hak tertentu 2. Perampasan/penyitaan barang-barang tertentu 3.Pengumuman putusan hakim