Validity and Reliability in Data and Information

Validity and Reliability in Data and Information
paly

In the blog post by Ika Febrian K at ikafebri.blog.undip.ac.id, the importance of having accurate and reliable data and information is emphasized. To

  • Uploaded on | 1 Views
  • gatuslav gatuslav

About Validity and Reliability in Data and Information

PowerPoint presentation about 'Validity and Reliability in Data and Information'. This presentation describes the topic on In the blog post by Ika Febrian K at ikafebri.blog.undip.ac.id, the importance of having accurate and reliable data and information is emphasized. To. The key topics included in this slideshow are . Download this presentation absolutely free.

Presentation Transcript


Slide1Validitasdan Reliabilitas Ika Febrian K. ikafebri.blog.undip.ac.id

Slide2Data = informasi  Data yang akurat = informasi dapat dipercaya  Informasi terpercaya    kesimpulan yang terpercaya Bagaimana memperoleh data/informasi yang terpercaya?   melalui pengukuran yang validitas dan reliabilitas pengukurannya tinggi

Slide3VALIDITAS DAN RELIABILITAS• Validitas dan reliabilitas merupakan tahap yang sangat penting dalam semua pengukuran. VALIDITAS (KEABSAHAN) • Apakah yang dimaksud dengan validitas? – Apakah kita benar-benar mengukur apa (konsep) yang hendak kita ukur? – Kecermatan dan ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya – Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang hendak diukur.

Slide4Ada dua hal yang terkandung dalampengertian tersebut: • Apakah alat ukur itu sesungguhnya mengukur konsep yang ingin diukur dan bukan konsep yang lain • Apakah pengukuran konsep tersebut dilakukan secara tepat  dan cermat = memiliki varians eror yang kecil, dapat membedakan subyek satu dgn yang lain .

Slide5Pengertian validitas berkaitan erat dengan tujuan pengukuran • Valid hanya untuk satu tujuan yang spesifik

Slide6Tipe-tipe validitas1. Validitas isi (content validity): a. Validitas muka b. validitas logik 2. Validitas konstrak: 3. Validitas berdasar kriteria : a. validitas prediktif b. validitas konkuren

Slide7Validitas Isi (content validity)• Sejauhmana isi tes/alat nukur mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur • Isi tes komprehensif dan relevan untuk mengukur ciri atribut yang hendak diukur • Diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional/lewat  professional judgement

Slide8Validitas Isi (content validity)a. Validitas muka (face validity)    penilaian terhadap format penampilan tes; tampilan meyakinkan = motivasi mengerjakan ; tipe validitas yang paling rendah b. Validitas logik / sampling validity    sejauhmana isi tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur; dpt dicapai dengan pembatasan kawasan perilaku secara seksama dan konkret (operasionalisasi atribut)

Slide9Validitas konstrak• Sejauhmana tes mengungkap suatu trait atau konstruk teoretik yang hendak diukur • Pengujian validitas konstruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur. • seberapa besar derajat tes mengukur hipotesis yang dikehendaki untuk diukur. Konstruk adalah perangai yang tidak dapat diamati, yang menjelaskan perilaku. Menguji validitas konstruk mencakup uji hipotesis yang dideduksi dari suatu teori yang mengajukan konstruk tersebut.

Slide10Validitas Berdasar Kriteria• Estimasi validitas berdasarkan kriteria yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes • Kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor tes atau berupa suatu ukuran lain yang relevan • Dianalisis dengan komputasi korelasional antara skor tes dengan skor kriteria

Slide11Validitas berdasar kriteriaDilihat dari segi waktu untuk memperoleh skor kriterianya : a. Validitas prediktif : seberapa besar derajat tes berhasil memprediksi kesuksesan seseorang pada situasi yang akan datang. Validitas prediktif ditentukan dengan mengungkapkan hubungan antara skor tes dengan hasil tes atau ukuran lain kesuksesan dalam satu situasi sasaran. Validitas Prediktif sangat penting artinya bila alat ukur dimaksudkan untuk berfungsi sebagai predictor bagi kinerja di masa yang akan datang. Contoh situasi yang menghendaki adanya prediksi kinerja ini antara lain adalah dalam bimbingan karir; seleksi mahasiswa baru, penempatan karyawan, dan semacamnya.

Slide12b. validitas konkuren : seberapa besar derajat skor tesberkorelasi dengan skor yang diperoleh dari tes lain yang sudah mantap, bila disajikan pada saat yang sama, atau dibandingkan dengan criteria lain yang valid yang diperoleh pada saat yang sama.   Apabila skor alat ukur dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor termaksud merupakan koefisien validitas konkuren.

Slide13Cara mengukur Validitas• mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur    sampai tersusun alat ukur atau kuesioner. • Uji coba • Tabulasi • Uji statistik dengan korelasi ‘Product Moment’ (setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut)

Slide14Cara mengukur validitas• sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel ≥ 0,25. Item yang punya r hitung < 0,25 akan disingkirkan akibat mereka tidak melakukan pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh skor total skala dan lebih jauh lagi, tidak memiliki kontribusi dengan pengukuran seseorang / malah mengacaukan.

Slide15Komputasi validitas• Buat skor total masing-masing variable. • Klik Analyze > Correlate > Bivariate • Masukkan seluruh item variable x ke Variables • Masukkan total skor variable x ke Variables • Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag • Klik OK • Lihat kolom terakhir. Nilai >= 0,25. • Lakukan hal serupa untuk Variabel Y.

Slide16Tingkat validitas dipengaruhi 2 hal:• Kemampuan pewawancara  /tester        apakah mengikuti  p etunjuk/           pedoman kuesioner/ tidak • Keadaan responden sewaktu       wawancara berlangsung

Slide17RELIABILITAS(KEAKURATAN/KEMANTAPAN) ☺ Apakah yang dimaksud dengan reliabilitas?  Apakah alat ukur yang dipakai tersebut tepat untuk mengukur konsep yang hendak diukur?  menunjuk pada sejauh mana suatu hasil pengukuran  RELATIF KONSISTEN  apabila pengukuran dilakukan berulangkali. ☼

Slide18 Hubungan Validitas dan Reliabilitas • Validitas       mempermasalahkan kesesuaian         antara   konsep dan kenyataan empiris • Reliabilitas       kesesuaian hasil-hasil    pengukuran di         tingkat kenyataan empiris • Karena itu    valid pasti reliable, tapi tidak sebaliknya ( pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur)

Slide19Cara mengukur reliablitas/tipereliablitas • Metode ulang  responden sama, kuesioner (alat ukur) sama, penelitian dua kali    Menghasilkan koefisien stabilitas / Stability Reliability    Neuman (2000)  

Slide20Metode Belah Dua ( Split Halve Method)   • pertanyaan dalam kuesioner (alat ukur) dibagi menjadi dua dengan cara acak diberikan pada responden yang sama pada waktu yang sama   Representative Reliability   Neuman (2000)

Slide21realibilitas ini diukur dengan menentukanhubungan antara skor dua paruh yang ekuivalen suatu tes, yang disajikan kepada seluruh kelompok pada suatu saat. Karena reliabilitas belah dua mewakili reliabilitas hanya separuh tes yang sebenarnya, rumus Spearman-Brown dapat digunakan untuk mengoreksi koefisien yang didapat.

Slide22Metode Paralel    Ω / ( double test double trial)    Sejak awal peneliti harus sudah menyusun dua perangkat instrument yang parallel (ekuivalen), yaitu dua buah instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-kisi. Setiap butir soal dari instrument yang satu selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari instrumen kedua. Kedua instrumen tersebut diujicobakan semua. Sesudah kedua uji coba terlaksana, maka hasil instrumen tersebut dihitung korelasinya dengan menggunakan rumus product moment (korelasi Pearson).  

Slide23ada 2 cara– K uesioner (alat ukur) sama, responden sama, waktu sama, dilakukan oleh dua (2) peneliti yang berbeda. – Peneliti satu (1) orang, responden sama, alat ukur (kuesioner) dua (2) perangkat   Equivalence Reliability    Neuman (2000)

Slide24reliabilitas seperti yang sering diucapkan atau ditulis dibuku, memiliki arti tingkat kepercayaan. Kita coba pilah kata ini menjadi Rely dan Ability atau dapat dipercaya. Tapi apa maksud dari dapat dipercaya ini? Yang dimaksud dapat dipercaya disini adalah seberapa besar kita bisa mempercayai hasil tes yang kita dapatkan, atau juga seberapa besar tingkat kesalahan yang muncul ketika seseorang mengerjakan suatu tes. Semakin besar tingkat kesalahan yang muncul ketika seseorang mengerjakan suatu tes, hasil yang diperoleh dari tes tersebut makin tidak dapat dipercaya, makin tidak reliabel.

Slide25Misalnya: seseorang dites (tes apa saja, karenareliabilitas tidak terlalu peduli dengan isu materi yang diteskan) kemudian memperoleh hasil sebesar 100. Nah jika tes tersebut reliabel, maka kita bisa yakin bahwa kapasitas orang tersebut memang 100. Atau dengan kata lain, angka 100 itu diperoleh bukan karena faktor lain selain kapasitas orang tersebut. Jika angka 100 ini diperoleh lebih banyak karena faktor lain (faktor lain ini yang disebut error), maka kita akan berkata bahwa tes tersebut tidak reliabel.

Slide26Teori skor klasik & reliabilitasKonsep reliabilitas didasarkan pada asumsi bahwa dalam tiap pengetesan selalu ada :   - X, skor yang kita peroleh dari hasil pengetesan (skor Tampak) -  T, skor yang menggambarkan kapasitas seseorang yang sesungguhnya (skor Murni)  - e, faktor lain selain kapasitas yang juga menyumbang terhadap perolehan X yang disebut juga error. Dan ketiganya terkait satu sama lain dalam persamaan seperti ini : X = T + e

Slide27Tes dapat dikatakan reliabel jika Tesmenghasilkan error yang kecil, sehingga hasil tes makin mencerminkan kapasitas yang sebenarnya (atau X = T )   Apakah mungkin??

Slide28Kesimpulan reliabilitasJadi, reliabilitas apakah sama dengan keajegan? Jika kita melihat permasalahan ini dari kacamata asumsi yang mendasari pemikiran reliabilitas di atas, maka reliabel = ajeg. tentu saja dengan persyaratan yang mustahil untuk dipenuhi tadi. Mungkin akan lebih aman jika kita menyebut reliabilitas sebagai "tingkat kepercayaan, seberapa jauh error yang dihasilkan dari tes, dan seberapa jauh hasil tes dapat dipercaya". (Feldt & Brennan, 1989: 105)

Slide29Komputasi reliabilitas1. Teknik alpha cronbach Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat

Slide30Komputasi reliabilitas2. Item Analysis     kelanjutan dari tes Aplha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan SPSS. Akan dilihat nilai Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan menggunakan SPSS, juga akan dilihat kolom Corrected Item Total Correlation.

Slide31Lesson learned……Menyusun instrumen pengukuran (alat ukur) yang baik dalam  penelitian sosial ada 4 aktivitas  utama : 1. Menentukan dimensi konsep    menentukan indikator    DEFINISI OPERASI O NAL 2. Merumuskan ukuran/item-item/pertanyaan untuk setiap dimensi/ indikator 3. Menentukan tingkat ukuran yang digunakan   N O I R  (jenis skala datanya) 4. Men gestimasi  tingkat validitas dan reliabilitas

Slide32Variabel kecerdasan emosiDefinisi : kemampuan individu dalam melakukan pengelolaan emosi sehingga dapat berinteraksi dengan sehat Aspek KE : 1. Mengenali emosi diri ? 2. Mengekspresikan emosi sesuai kondisi ? 3. Mengontrol emosi ?

Slide33Selamat memasuki tahapanPembelajaran selanjutnya……